third chapter.


Dayana mengalihkan pandangannya kearah ketiga masnya itu, Kayvan, Basudeo dan juga Aidan yang berada didalam ruangan sama dengan dirinya,

Kayvan menghela napasnya ketika melihat ketiga adiknya didepannya itu, “Dayana kenapa gak mau ngehubungin mas Byant atau mas Kegan? Atau mas Cia deh yang lagi off hari ini,”

“Takut mas ngomel,” ucapan Dayana membuat kedua dari masnya itu langsung menahan tawanya, pasalnya memang Dayana adalah satu-satu dari mereka yang paling bisa untuk langsung to the point,

Kayvan menggelengkan kepalanya, “Kalau emang gak mau minta tolong sama mas, Pacar mu mana?”

“Belum pacar mas,” ucapan Basudeo langsung dibalas tatapan tajam oleh Kayvan, membuat Basudeo kembali tertunduk,

“Belum selesai?” Alana menginstrupsi suaminya dan ketiga adiknya itu, “Udah jam segini, Dayananya kan belum makan,”

“Cowok mu kemana tadi?” ucapan Alana diabaikan oleh Kayvan yang masih fokus kepada perempuan bersuarai kecoklatan dengan piyama satinnya itu,

Dayana sangat mengerti maksud dari masnya itu ditujukan kepada siapa, “Meeting dikempinski,”

Kayvanpun langsung berdecak jengkel mendengar alasan Dayana, “Gak guna banget sih jadi laki,” Kayvan mengucapkan itu seraya berlalu meninggalkan ruangan yang masih bersitegang didalamnya.