selamat pagi, kentara.


prangg pranggg

Suara pecahan bersahutan menyambut ketiga orang termuda dari keluarga besar yang sedang bersiap dengan ritual sarapan bersama mereka ini,

“Basudeo Haris...” “Edhan Samudera..” suara bariton berat dengan nada yang sangat rendah membuat semua orang didalam ruang makan keluarga Kentara kini bergedik ngeri, pasalnya suara tersebut berasal dari kakak tertua mereka, Ramadella. “Makanya kalau lagi makan tuh ya makan aja gitu loh, itu handphone sama tugas nanti dulu bisa gak sih? lama lama mas lempar itu semua ke kolam renang.”

Final. Ucapan galak nan ketus dari Ramadella berhasil membuat seorang Basudeo Haris langsung merapihkan kertas yang memang sedang ia kerjakan, dan membuat seorang Edhan Samudera langsung memasukkan telepon genggamnya kedalam jaket jeans yang ia pakai saat ini,

“Sukurin,” ucap pelan seorang Aydhan yang langsung dipukul pelan lengannya dan ditatap tajam oleh Affandra Haris yang memang berada disebelah kirinya,

Dayana yang melihat kejadian itu hanya menggelengkan kepala pelan, “Pagi mas,” sapanya kepada seluruh masnya itu yang langsung menyambut hangat dirinya dengan senyuman dan sapaan, tak lupa juga beberapa orang seperti Arvel, Aidan dan juga Aydhan langsung menubrukan tubuhnya dan membungkus tubuh kecil adik perempuan mereka dengan erat,

“Adek mau sarapan roti aja atau mau carbonara?”

“Carbonara aja mas, aku agak laper soalnya,” ucap Dayana menjawab pertanyaan Byantara itu,


“AYDHAN SAMUDERA CEPETAN UDAH TELAT!!”

“ALESH GUE TINGGAL YA, LAMA BANGET NGAMBIL KAOS KAKI DOANG”

“DEO BURUAN GUE TELAT, NIAT NGANTER GAK SIH?!”

Yap. Seruan berbalapan dari seorang Edhan Samudera, Avanesh Reka dan Affandra Haris menjadi awal pagi dari seorang Davendra yang baru saja turun dari mobil karena ia baru saja sampai setelah menjalani perjalanan panjang 12 jam.

Welcome home” ucap Davendra seraya tersenyum dan mengelus beberapa kepala dari adik-adiknya yang ingin memasukki mobil dan berpamitan padanya.