second chapt.- —
Dayana memasukkan handphone yang sedari tadi ia genggam kedalam sakunya, setelah memantapkan dirinya, ia bergegas berjalan kearah yang sedari tadi ia terus pastikan kalau pilihannya ini benar,
Dayana berdehem sebentar, mengakibatkan seseorang didepannya mengalihkan pandangannya, “Sorry Nesh, kalau gue jadi sok deket gini, tapi gue boleh minta tolong gak?”
Avanesh langsung menaikkan satu alisnya menandakan meminta penjelasan lebih dari lawan bicara didepannya ini,
Dayana menghela napasnya menimbangnya lagi, pasalnya memang orang didepannya ini terkenal dengan keketusan dan kedinginannya apabila dengan orang yang tidak terlalu dekat dengannya, “Gini Nesh, jadi didepan gerbang itu ada beberapa orang yang gue lagi hindarin, dan tadi gue harusnya pulang sama Kay sebenernya, tapi gue mikir gak mungkin banget gitu loh, karena gue takut orang ini ngikutin gitu, kan gue cewek juga kan berdua, jadi-”
“Intinya lo mau minta tolong apa? Gausah kebanyakan prolog, mau gue anterin sampe ke rumah lo? Atau cuman sampe menghindar sama orang-orang itu?” Avanesh memotong ucapan Dayana yang menurutnya terlalu panjang dengan nada ketus,
“Tolong ant-” ucapan Dayana terputus dengan kedatangan seseorang yang sedikit mirip dengan orang didepannya, dengan napas tersenggalnya dan dahinya yang sedikit berkeringat,
“Hah hah akhirnya anjir, ketemu nih kalung, Nesh.” Ailesh mengucapkannya seraya mengangkat kalung yang ia genggam, “Loh Day? Belum pulang?” ucapnya lagi ketika melihat sosok perempuan yang berada disamping kembarannya itu,
Dayana langsung menggelengkan kepalanya kala tersadar dari lamunannya karena melihat kalung yang dibawa oleh Ailesh, “Eh itu tadi... jadi tuh,” ucapannya terpotong kembali dengan Avanesh yang berdiri dari bangkunya, dan berlalu melewati Dayana dan Ailesh,
“Buruan kalau mau bareng, supir gue sama Ailesh udah nungguin,”
“Loh? Bareng? Kenapa?” Ailesh bertanya kepada Dayana dengan muka sedikit terkejutnya dan napasnya yang masih tersenggal,
“Ceritanya dimobil aja Lesh, gue laper,”
Ailesh yang medengar itu langsung menggelengkan kepalanya melihat respon dari kembarannya itu, “Sorry ya Day, emang agak sinting dia mah, ayo deh buru, keburu makin kaya singa dia tuh,”
Dayana dan Aileshpun langsung menyusul Avanesh yang sudah lebih dulu berada didepan mereka beberapa langkah.