Ramadella's day.

Hari menunjukkan pukul 5 sore, langit kota mulai mengganti warnanya dengan yang lebih menyala, seakan menjadi pertanda bahwa waktu istirahat telah tiba, langit kotapun kian lama kian menggelap, kedua insan didalam mobil Jeep Wrangler abu-abu milik sosok laki-laki berbadan tinggi dengan beberapa ototnya yang tercetak jelas dibalut dengan kaos hitam dan jaket kulit hitam andalannya itu,

“Kita mampir beli pasta dulu ya, ini si Ala mau pasta katanya?” “Telfon rumah gak ya mas? Takut pada mau nitip,”

“Coba aja telfon,” ucap sang lelaki kepada wanitanya yang duduk manis disampingnya dengan dress biru muda dan dipadukan dengan heels putih andalannya juga, “Je, tadi kamu nanya Byant gak si Gio udah makan belum, aku lupa tadi,”

Jovanka Alya atau yang biasa disapa Jeje ini tampak berpikir sebelum menjawab pertanyaan suaminya, Ramadella Ananta Kentara, “Udah deh kayanya tadi aku nanya si Dayana,”

“Dayana?”

“Iya tadi si Gio sempet rewel katanya mau ketemu sama Day,” ucap wanita itu seraya menerbitkan senyum cantik diwajahnya.


“Princess, taro mana ini?” laki-laki bertubuh tegap dibalut dengan kaos putih dan celana sedikit robek dilututnya itu membawa beberapa kursi diikuti oleh laki-laki lainnya yang tingginya tidak beda jauh darinya,

“Disini aja disini, iya situ, ih Alesh jangan disitu,”

“Mas Aidan itu pelan pelan bawanya, isinya kue,”

ucap satu-satu perempuan disana, ia melanjutkan mengarahkan beberapa saudara laki-lakinya dengan berbagai pekerjaan mereka, malam ini, malam ini mereka bersama ingin merayakan hari super hero dari mereka semua, merayakan bertambahnya usia dari tiang penopang hidup mereka,

Kedua laki-laki dengan perawakan yang hampir sama dengan kaos keduanya yang berwarna hitam merapikan beberapa detail kecil yang diperlukan, dengan kedua laki-laki lainnya yang sedang merapikan kue yang mereka buat itu dimeja disamping laki-laki tadi,

“Udah semua kan?” Suara bariton dari seorang laki-laki dengan kulit porcelainnya diikuti dengan laki-laki lain dibelakangnya, “Kay, lu tadi sempet ditelfon mas?” ucapan laki-laki itu langsung dibalas anggukkan oleh Kayvan,

“Tadi dia nanya doang si Alana mau nitip apalagi gitu,”

Dan ucapan terakhir itupun langsung membuat semuanya terdiam kala mereka mendengar beberapa derap langkah dari balik pintu dibelakang mereka itu,

“Danty, is that pappo dan mammo?” ucap seorang anak laki-laki berusia 5 tahun disamping Dayana seraya menarik bahan sweater berwarna coklatnya dibagian bawahnya itu, Dayana tersenyum lalu menganggukkan kepalanya

“Tapi Gio disini aja dulu ya, sampai pappo sama mammo muncul di pintu itu,”

“Iya Gio terus nanti kita teriak sulpais gitu,” “Ya kan Danty?”

Dayana yang ditanya hanya bisa menganggukkan kepalanya dan juga tersenyum seraya mengusap kedua puncak kepala kedua anak laki-laki disampingnya itu,

“Siap siap ya cuy,” ucap suara bariton sedikit berbisik dari seorang laki-laki yang terkenal sangat humoris itu, “hitungan di tiga ya, satu dua tig-”

“HAPPY BIRTHDAY,”

“HAPPY BIRTHDAY PAPPOO,”

“HAPPY BIRTHDAY PAPA RAMAA,”

suata riuh rendah dari ke 16 adiknya berserta kedua anak kecil yang sedang berlompatan dan menari-nari kecil bersama dengan kedua laki-laki yang jauh lebih tinggi dari keduanya,

“Selamat ulang tahun mas Rama,” ucap perempuan bersweater coklat seraya menyodorkan kue dengan kedua lilin diatasnya,

“Makasih sayang, makasih udah nerima mas jadi masnya Dayana ya,” ucap Ramadella seraya meniup lalu mencium puncak kepala dari adik perempuan terakhirnya itu, “Makasih ya,” ucapnya lagi seraya mengusap puncak kepala adiknya itu,

Aidan Zavier, beserta dengan kedua laki-laki favoritnya dibelakangnya menghampiri mas tertuanya itu, “Happy birthday superman,”

“Happy birthday mas,” “Makasih ya mas,”

“Happy birthday masnya Arvel,”

Keempat laki-laki dengan perawakan tinggi yang tidak jauh berbeda tiba-tiba memeluknya, diikuti dengan kedua laki-laki yang terpaut umur cukup jauh dengan keempatnya,

“Mas Rama happy birthday,”

“Kuenya enak banget loh mas, happy birthday ya mas,”

ucap Basudeo dan Aydan bergantian, lalu disusul dengan kedua saudara laki-laki mereka yang berparas hampir sama dengan keduanya,

“Happy birthday mas,” ucap keduanya bersamaan yang langsung mengundang tawa dari semuanya,

Acara dilanjut dengan lantunan gitar yang dipetik dari public figure favorit mereka semua, Basudeo Haris, yang diikuti nyanyian indah bersamaan dengan mereka semua, tiga lagu mereka lantunkan setelahnya makan malampun berakhir,

“Nonton apa nih?” ucap Aidan kepada para saudaranya itu,

“Day,”

“Dayana mau nonton apa?”

“Danty nonton marvel aja yayayaya?”

“Ya Danty ya? Please please,”

Dayana segera tersenyum dan menganggukkan kepalanya, “Iya yaudah marvel aja mas Ayi,”

“Oke marvel,”

“Dari yang pertama ya?” usulan Basudeo langsung disetujui oleh semua saudaranya yang telah berada diposisi mereka masing-masing dengan beberapa cemilan yang telah mereka ambil dan saling merelung kedalam selimut yang tersedia,

Aydan yang berada disamping Dayana, adik perempuan tersayangnya langsung merengkuh tubuh perempuan itu, “Udah hangat belum?” ucapannya langsung dibalas anggukan dan senyuman dari perempuan dibawah rengkuhannya,

Hangat. Itulah yang dirasakan seluruh anggota keluarga Kentara malam ini, merayakan hari besar dari mas tertua mereka yang telah berjasa dihidup mereka, sekali menghangatkan satu sama lain dengan berkumpul dan bercanda gurau bersama.


Ramadella memperhatikan kedua kue yang berwarna gelap dengan lilin berangka 4 dan 0 diatasnya, Ramadella tersenyum seraya mengusap penuh sayang lengan bagian atas wanita cantik direngkuhannya, hidupnya kini sempurna, sangat sempurna, dihadiahi wanita cantik disampingnya, beserta dengan anak laki-laki hebat yang sedang meminum jus disamping anak laki-laki lainnya yang terpaut usia hanya satu tahun seraya fokus melihat kedepan yang menampilkan film superhero favorit mereka semua disini,

“Terimakasih, terimakasih banyak semesta,” ucap Ramadella didalam hatinya seraya tersenyum dan mencium puncak kepala disampingnya

Happy Birthday our hero, Ramadella Ananta Kentara.