its Aidan time #1
Laki-laki berahang tegas dengan dibalut kaus hitam tipis serta celana jeans abu-abu dan topi hitam yang melengkapi penampilannya itu mendorong dengan perlahan pintu kayu yang dilengkapi kaca berukiran cantik ditengahnya, suara bel yang sedikit nyaring menyambut kedatangan dirinya dengan satu orang yang penampilannya sangat berbanding terbalik dengan dirinya, neat and clean seperti menggema dari penampilan seseorang dibelakangnya itu.
Seorang pria berlesung pipi dikedua sisi pipinya tersenyum pada keduanya, seraya melambaikan tangannya dengan pelan, “Udah pada diatas, duluan aja, gue nunggu makan dulu,”
“Siapa yang mesen?” ucap laki-laki berahang tegas, Aidan Zavier kepada saudara tersayangnya, Arvel Julian.
“Gue tadi yang mesen, udah ayo ah kebanyakan ngobrol ntar,” ucap laki-laki yang sedari tadi dibelakang Aidan tanpa mengalihkan sedikitpun pandangannya dari telepon genggamnya, “Siap kan?” ucapnya dengan ragu, Domicia Julian, seseorang yang memang terkenal sebagai orang yang dingin diluar tetapi hangat didalamnya itu menahan pergerakan langkah seorang Aidan yang hendak menginjakkan kakinya ditangga pertama,
Aidan tersenyum lebar hingga semua giginya terlihat jelas oleh lawan bicaranya tadi, “Lo percaya sama gue kan?” ucapannya langsung dibalas dengan helaan napas yang cukup berat nan singkat dari seorang Domicia namun tak lama pergerakan mengangguk menyusul helaan napas tersebut.
Keduanya pun beranjak menaiki tangga dengan tekad yang cukup yakin dan kuat, berjalan beriringan menuju satu pintu berwarna hitam yang memang terdapat ruangan dibalik pintu tersebut yang memang hari ini dikhususkan untuk seorang Aidan Zavier Kentara.
Aidan mengelap beberapa bulir keringat yang ada didahinya, menghela napasnya dengan perlahan, dan menatap kedua pasang mata yang sedang menatap layar proyektor putih yang menampilkan pemaparan rencana dari hal yang selalu Aidan inginkan itu.
“Ok, so why cybersecurity, Dan?” ucapan pertama dari seorang Kegan Ayundra yang kini masih mengenakan celana training hitam serta kaus biru navy bertuliskan nama sponsor utama dari tim motogpnya itu.
“Simple mas, sekarang, seluruh dunia lagi gencar banget sama dunia cyber bahkan gak bisa kita pungkirin dinegara kita banyak banget alumni-alumni universitas luar yang balik ke Indonesia dan ujungnya buka startup yang ngedepanin teknologi mereka yang bisa diakses dimanapun, dan lagi RuangAntara kan juga basicnya diaplikasi,” Aidan mengucapkannya dengan mantap, bohong rasanya jika saat ini ia mengatakan jika ia tidak gugup sedikitpun, walau pada kesehariannya Kegan dan Aidan sangat suka bercanda, tapi sepertinya pengecualian untuk saat ini.
Byantara Nanda, dengan wajah bingung menatap terus kearah layar proyektor didepannya, banyak sekali hal yang ia tidak mengerti pada penjabaran Aidan tadi, maklum, semasa sekolahnya ia selalu berhubungan dengan manusia-manusia, “Hmm, coba jelasin singkat bedanya sama Blackcube apa? well, yeah I know mereka badan intelijen swasta, tapi bukannya Blackcube punya semacam ini?”
“Beda mas, cybersecurity yang mau aku jalanin ini bener-bener befokus untuk memelihara biar gak kejadian beberapa cybercrime yang terus dialamin sama beberapa perusahaan yang mungkin IT-nya si perusahaan itu gak tau tentang hal kaya gitu,”
Byantara menganggukkan kepalanya mengerti dengan penjelasan Aidan,
“Contohnya, Dan?” suara itu berasal dari Domicia, yang berada dibelakang seorang Kegan dengan seraya menyuap kembali makan siangnya itu,
“Lo tau kan masalah Blackcube yang waktu itu kecolongan pencurian data?” Aidan menjeda kalimatnya dan memperhatikan Domicia yang segera menganggukkan kepalanya, tentu, semua diruangan ini tau cerita itu, bagaimana tidak? satu Indonesia cukup dengan jelas menggambarkan dan memberi pendapat atas kejadian itu, “That case is called data breach yang dimana data base berupa infomasi klien dari Blackcube itu bocor, and that case is really really huge for the company terus saat itu Blackcube bener bener berantakan karena ternyata salah satu karyawan ITnya yang ga terlalu paham tentang masalah itu gak sengaja bocorin pengerjaan rumus sistem yang ada,”
“So? you're company bakalan jadi pihak ketiga sebagai backup plan kalau ada yang seperti itu lagi?”
Aidan menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Arvel itu, tersenyum dengan riang memamerkan deretan giginya, “Belajar dari kesalahan yang lalu, gak ada salahnya kan? apalagi nantinya RuangAntara pasti bakalan bikin aplikasi aplikasi lain buat ngedukung bisnis bisnis yang bakal dibuat sama Cia nantinya, dan menurut gue ini juga bisa jadi hal yang bisa ngedukung agensi mas Daven kedepannya,” ucapnya dengan percaya diri. Semua rencana Aidan Zavier memang tidak jauh dari perlindungan untuk keluarga Kentara, melindungi seluruh keluarganya sudah seperti sifat alamiah yang turun temurun dari ayahnya tersebut, Aidan, Kayvan dan juga Kegan, ketiganya tidak akan pernah melupakan perannya yang memang sudah dimiliki oleh keluarga mereka.
“Botulinum gimana?” ucap Kegan secara tiba-tiba membuat seorang Aidan terhenyak, pasalnya nama itu yang akhir-akhir ini sering membuatnya khawatir,
“Mas....” Aidan mengucapkannya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan oleh seorang Kegan, “Lo tau kan gue gak bisa seterusnya disana, tempat gue bukan disana mas,” ucap Aidan dengan nada pasrahnya itu, ia ingin mas didepannya ini tau bahwa tempatnya bukan disana, “Botulinum itu tercipta hanya untuk orang kaya lo dan mas Kayvan, yang berani ambil resiko besar, yang berani berbuat gimanapun resiko kedepannya, dan yang penting, punya banyak channel dan ngerti tentang senjata mas,”
“Lo selama ini kan juga ngerti?”
“Mas, please...”
Byantara meremas bahu seorang Kegan yang kebetulan berada disampingnya itu, lalu menggelengkan kepalanya kearah Kegan yang berhasil mengalihkan pandangannya kearah Byantara,
Kegan Ayundra memejamkan matanya seraya menundukkan kepalanya seperkian detik sebelum akhirnya menghelakan napasnya perlahan, “Besok, didepan mas Rama, mas Kayvan, dan mas Daven, ucapan lo harus sekuat dan seyakin ini, if he ask you about the Botulinum, i would help you to answered it,” ucapan Kegan membuat senyuman lebar diwajah Aidan yang langsung menubruk tubuh tinggi dari seorang Kegan itu.
Siang ini, setidaknya seorang Aidan Zavier Kentara telah memegang 2 suara yang setuju padanya, ah atau bahkan 4 suara, termasuk dari 2 kembara Julian tersayangnya.