eighth chapt. -
“Lesh, makan dibabeh kan?” Fabian berbicara kepada Alesh yang berada didepannya, Alesh menganggukkan kepalanya.
“Tapi gue mau ke coffee shop bawah dulu kayanya, sama mau ke indomaret sampingnya sama Anesh, lo nitip gak?” ucap Alesh bertanya kepada Fabian yang memang bangku tempatnya duduk ada dibelakang dirinya dengan Anesh, Fabian menggelengkan kepalanya,
“Lo mau nitip gak tuh Day?” Fabian menolehkan kepalanya kepada teman sebangkunya itu, Dayana, yang langsung dibalas gelengan kepala oleh Dayana.
“Day ikut makan dibabeh?” ucapan Alesh langsung dibalas anggukan oleh Fabian dan Dayana secara bersamaan, membuat Alesh hanya menganggukkan kepalanya,
“Seriusan deh, lo pada mau ngobrol aja disini sampe jam istirahat selesai?” ucap Anesh dengan suara yang memang sedikit agak ketusnya, Alesh hanya tersenyum dengan miring dan menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Anesh yang sedikit jutek,
“Gue duluan yaa,” ucap Alesh kepada Fabian dan Dayana.
Fabian hanya mengangkat kedua bahunya kala Dayana mengalihkan pandangannya kepada dirinya.
“Kalian lama banget jujur,” suara Kayana menginterupsi mereka, “Reyga udah nungguin didepan,”
“Kak Reyga, Kay. Dia kakak kelas kita, if you forget,” Dayana mengoreksi ucapan Kay seraya mengambil vitamin yang ada dikantung depan tasnya,
“Well umur dia sama kaya kita, jadi ya Reyga, kan?” Kayana membalasnya ucapan Dayana seraya menengokkan kepalanya kearah sahabatnya itu, dan hanya dibalas gelengan kepala oleh Dayana,
Dayana duduk dengan sedikit gelisah dibangkunya, bagaimana tidak ia sekarang satu meja dengan beberapa anak yang cukup memiliki pengaruh disekolah ini,
“So, jadi yang sepupuan sama Rey tuh Kayana? Bukan Dayana?” Deo bertanya kearah Kayana dan Dayana, setelah sesi perkenalan yang telah mereka lewati,
Dayana hanya menganggukkan kepalanya, “Lo udah nanya itu 2 kali tau kak,” balas Kayana kepada Deo,
“Tapi emang yang lebih pantes jadi sepupunya Rey, si Dayana sih Kay, soalnya entah kenapa mereka sedikit mirip,” ucap Aydhan yang baru saja menaruh mangkuk baksonya dan duduk disamping Edhan yang langsung membubui mangkuk bakso yang dibawa oleh Aydhan, “Jangan banyak banyak sambelnya, lo tau gue gak sekuat lo ya Ed,”
Reyga yang melihat interaksi Ay dan Ed hanya menggelengkan kepalanya, “Lagian lo berdua kenapa makan satu mangkok berdua gitu sih?” ucapannya langsung membuat kedua mata yang ia bicarakan menatapnya,
“Itu udah kebiasaan mereka kalau makan baso, pasti berdua, soalnya Aydhan gak pernah bisa bumbuin kuah baso punya orang seenak punya dia, jadi gitulah,” ucap Affandra menjelaskannya,
“Day kalau bumbuin baso orang enak tuh Ed, minta dia aja,” ucap Fabian kepada Aydhan dan Edhan, yang langsung membuat Dayana menengokkan kepalanya kepada Fabian,
“Coba, boleh gak?” ucap Edhan yang langsung menghampiri mangkuk baso Dayana tanpa basa-basi,
Deo menepuk punggung Edhan ketika ia sudah berada disamping Dayana, yang memang berada didepan Deo itu, “Kebiasaan, tanya dulu baru nyamperin” ucapnya dengan tangannya yang masih berada dipunggung Edhan,
“Santai aja Day sama kita, kita gak gigit kok,” ucap Affandra seraya menyuap nasi gorengnya dengan tidak mengalihkan tatapannya kearah buku bacaannya saat ini,
Aydhan menganggukkan kepalanya, “Santai aja, dari tadi lo tegang banget soalnya,”
“Dayana emang gitu mas, kalau sama orang baru, ya gak Kay?” ucap Alesh yang baru datang bersama Anesh kepada Kayana yang memang sudah dikenalnya terlebih dahulu karena pernah satu sekolah dasar dengannya, Kayana mengagukkan kepalanya,
“Ohh gitu, well berarti kita harus sering makan bareng gak sih?” ucap Deo yang langsung disetujui oleh mereka yang berada dimeja itu.
“Seru kan?” tanya Kayana yang baru keluar dari bilik toilet, yang langsung mengalihkan pandangan kearah Dayana,
Dayana mengangkat kedua bahunya, “Little,” ucapnya dengan gestur tangannya kearah Kayana,
Kayana memutar bola matanya tanda tak setuju kepada Dayana, “Just admit it Day, lo tadi ketawa seru banget gitu kok, and for your information mereka semua anak organisasi,”
Dayana menatap Kayana dari cermin yang berada didepannya, untungnya toilet yang sedang mereka tempati memang hanya ada mereka berdua saja, “Affandra aka yang tadi baca buku dunia sophie itu ketua osisnya, terus kembarannya Deo itu dia anak band sekolah, drummernya, terus Aydhan itu ketua club fotografi, terus kembarannya Edhan or Ed dia ketua tim basket, panahan, dan futsal,”
“Waw....”
“Yes waw... tapi ya gitu lah, mereka sering banget kena masalah tapi ya masalahnya juga karena saling ngelindungin satu sama lain,” ucap Kayana menjelaskan kepada Dayana.
“OH MY FUCKING GOD, lo liat base gak, masa Dayana si anak-” ucapan perempuan itu terhenti kala ia melihat Dayana dan Kayana ada didalam toilet itu,
Kayana memutar bola matanya tanda muak kepada perempuan didepannya itu, “Ayo kekelas,” ucap Kayana menarik tangan Dayana dengan sedikit menyenggol bahu perempuan yang tadi membicarakan Dayana.